Laila Istiana Ingin Anak Indonesia Terus Bersekolah
Info Pendidikan – Pendidikan tidak hanya didapatkan di bangku sekolah, tetapi lembaga formal berupa sekolah, hingga kini, masih dianggap yang terbaik untuk mencetak generasi muda yang berkualitas. Sayangnya, tidak semua orang tua memiliki cukup dana untuk menyekolahkan anaknya.
Berhenti atau menunda sekolah bukanlah pilihan, tetapi tetap harus dijalani. Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional, Laila Istiana Diana Savitri (Laila Istiana DS), sangat prihatin dengan hal tersebut. Anak Indonesia harus berpendidikan, setidaknya tamat sekolah menengah atas. Dengan kewenangannya sebagai anggota Dewan, Laila Istiana menyusuri pelosok-pelosok desa, menyalurkan bantuan pendidikan dari pemerintah, agar tidak ada lagi anak putus sekolah.
Tidaklah berlebihan jika orang tua menginginkan anak-anaknya pintar, berpengetahuan, terampil, dan mudah bergaul. Semua itu bisa didapatkan jika anak-anaknya memiliki pendidikan yang cukup. Sebagai seorang ibu, Laila Istiana pun menginginkan semua anak Indonesia bisa mengecap pendidikan. Ia merasa sedih dan gagal jika masih mendapati anak di daerah pemilihannya mengalami putus sekolah. Karena itu, tanpa kenal lelah, Laila Istiana terus mensosialisasikan adanya program beasiswa dari pemerintah. Para orang tua di desa dan pelosok desa harus tahu bahwa pemerintah peduli pada rakyatnya.
Meski wajib belajar 12 tahun yang merupakan program pemerintah belum sepenuhnya diterapkan di daerah, pemerintah pusat terus mendorong terwujudnya program tersebut. Caranya dengan menyalurkan dana Program Indonesia Pintar. Selain oleh dinas pendidikan di setiap daerah tingkat dua, Program Indonesia Pintar bisa disalurkan oleh anggota dewan. Anggota dewan memiliki kewenangan menyalurkan sekitar 20 persen dana Program Indonesia Pintar yang sudah dianggarkan pemerintah pusat untuk daerah pemilihannya masing-masing.
Untuk tahun 2018 saja, dana pemerintah pusat yang sudah disalurkan untuk bantuan pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri mencapai lebih dari Rp88 miliar-an. Siswa sekolah di Kabupaten Karanganyar tercatat paling banyak mendapat dana bantuan pendidikan tersebut. Jumlahnya mencapai lebih dari Rp31 miliar-an. Sementara di Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sragen angkanya berkisar Rp30 miliar-an.
Perlengkapan Sekolah
Dana bantuan dari Program Indonesia Pintar boleh digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah, seperti buku, pensil, tas, baju seragam, dan sepatu. Selain itu, boleh digunakan untuk transportasi menuju dan dari sekolah, biaya praktik tambahan, serta biaya uji kompetensi. Setiap siswa sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah atau peserta program paket A menerima dana Rp450.000 setiap tahun. Siswa sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah atau peserta program paket B menerima Rp750.000 per tahun. Adapun siswa sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan atau madrasah aliyah atau peserta program paket C menerima Rp1.000.000 setiap tahunnya.
Program Indonesia Pintar merupakan kerja sama tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial. Program ini bertujuan membantu anak-anak dari keluarga miskin atau rentan miskin melanjutkan pendidikan hingga tingkat sekolah menengah atas. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi anak putus sekolah, baik di desa maupun di kota. Anak yang sudah putus sekolah pun diharapkan bisa kembali bersekolah dengan bantuan ini.
Tidak ada batasan prestasi atau nilai rapor untuk penerima bantua dana pendidikan ini. Syaratnya hanya satu, yakni berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin. Syarat itu ditandai dengan kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera atau surat keterangan tidak mampu dari perangkat desa. Tidak juga ada kewajiban untuk mendapatkan peringkat tinggi di sekolahnya. Siswa penerima bantuan ini hanya wajib belajar dengan tekun dan menggunakan dana bantuan dengan sebaik-baiknya.